Minggu, 21 Juni 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individual mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut muncul karena masing-masing pembeli dan penjual individual mempunyai perilaku individual yang berbeda pula. Karakteristik pasar tertentu dimana dalam pasar tersebut hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternative produk pengganti (substitusi). Pasar dengan karakteristik tersebut disebut dengan pasar monopoli. Mengingat dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternatif produk pengganti (subtitusi) maka dalam pasar monopoli tidak ada persaingan dari penjual lain.
Monopsoni menunjukkan kasus dimana hanya terdapat seorang pembeli untuk faktor produksi tertentu. Dengan demikian, seorang monopsonis (pada umumnya) menghadapi kurva penawaran pasar yang memiliki kemiringan positif. Ini berarti bahwa apabila perusahaan monopsonistis menginginkan lebih banyak faktor produksi ,maka perusahaan itu harus membayar harga yang lebih tinggi tidak hanya untuk unit tambahan faktor produksi itu tetapi juga untuk seluruh faktor produksi yang digunakannnya. Akibatnya, biaya marginal faktor produksi atau sumber daya (MRC) akan lebih besar dari harga faktor produksi atau sumberdaya, dan kurva biaya marginal sumber daya yang dihadapi monopsonis terletak di atas kurva penawaran faktor produksi atau sumber daya yang dihadapi perusahaan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pasar monopoli dan pasar monopsoni?
2. Bagaimana kekutan dari pasar monopoli dan pasar monopsoni?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pasar monopoli dan pasar monopsoni;
2. Untuk mengetahui kekutan dari pasar monopoli dan pasar monopsoni.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Monopoli dan Monopsoni
1. Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli berasal dari bahasa yunani: monos yang artinya satu dan polein yang artinya menjual adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Atau bisa juga diartikan sebagai suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Kata monopoli sering kali diperdebatkan sebagai pasar yang tidak sehat. Alasan yang paling tepat ialah kajian dari para ekonom islam yang menganggap bahwa pasar monopoli merupakan praktik pasar yang menguntungkan sepihak. Terdapat begitu banyak literatur dalam Islam yang berkaitan dengan monopoli, dan hampir seluruhnya setuju bahwa praktek monopoli adalah sangat dilarang. Hal sama berlaku untuk segala bentuk persaingan yang dimainkan secara monopoli (harga, barang, dll).
Semua narasumber menyatakan bahwa monopoli dalam segala jenis kebutuhan masyarakat dilarang. Alasan pelarangan tersebut, pihak yang memegang monopoli akan mempunyai kekuasaan yang sangat besar untuk menaikkan harga dan mengendalikan suplai barang sesuka hatinya, dan pada akhirnya, akan menyengsarakan masyarakat.
2. Pengertian Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Monopsoni adalah kombinasi dimana produk marginal untuk setiap dolar nilai suatu sumber sama dengan produk marginal untuk setiap dolar nilai setiap sumber lain. Atau satu pembeli untuk suatu sumber tertentu.
B. Kekuatan Pasar Monopoli dan Monopsoni
1. Kekuatan Pasar Monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Walau di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada diatas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual. Kekuatan pasar monopoli diakibatkan tertutup pintu masuknya ke pasar (barries to entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan bersaing dengan penguasa pasar. 3 alasan persaingan tidak dapat terjadi diantarannya:
a. Sumber daya kunci dikuasai oleh satu perusahaan tunggal.
Artinya, barang utama untuk memproduksi barang tersebut hanya dikuasai oleh satu perusahaan saja, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk memperolehnya. Maka dari itu perusahaan monopolis dapat menetapkan harga yang tinggi , walau biaya marginalnya rendah;
b. Pemerintah memberikan hak eklusif kepada sebuah perusahaan tunggal untuk memproduksi danmenjual barang tertentu. Inilah yang dikatakan regulatedmonopolies. dalam monopoli ini pemerintah sengaja menciptakan monopoli demi melayani kepentingan publik. Sebagai contoh, pemerintah memberikan hak mengelolah air kepada PAM, listrik kepada PLN dll;
c. Biaya-biaya produksi akan lebih efisien jika hanya satu produsen tunggal yang membuat produk dari pada banyak perusahaan. Inilah yang dikatakan natural monopoly . contohnya adalah distribusi air bersih, pipa gas dan listrik. untuk dapat melayani kebutuhan produk, sebuah perusahaan harus membuat jaringan. bayangkan, jika banyak perusahaan yang yang membangun jaringan. betapa tidak efisiennyabiaya produksi.
2. Kekuatan Pasar Monopsoni
Lebih umum dari pada monopsoni murni adalah pasar dengan hanya sedikit perusahan yang bersaing diantara mereka sendiri sebagai pembeli, sehingga setiap perusahan memiliki kekutan monopsoni. Misalnya pabrik mobil Amerika Serikat yang bersaing dnegan satu perusahaan lainnya sebagai pembeli ban. Karena masing-masing dari mereka memiliki pangsa pasar yang besar, masing-masing memiliki kekutan monopsoni di dalam pasar. General motor perusahaan yang terbesar mampu memiliki kekuatan monopsoni ketika melakukan kontrak untuk penawaran ban (dan bagian automotive lainya).
Dalam pasar kompetitif nilai harga dan nilai marginai adalah sama pembeli yang memiliki kekutan monopsoni dapat membeli barang pada harga di bawah nilai marginai. Cakupan dimana harga itu dipasarkan di bawah nilai marginal tergantung pada elastisitas penawaran yang dihadapi oleh pembeli. Jika penawaran sangat elastis (Es sangat besar) maka pasar akan kecil dan pembeli akan memiliki sedikit kekuatan monopsoni. Sebaliknya jika penawaran snagat tidak elastis markdown akan lebih besar dan pembeli akan dianggap memiliki kekuatan monopsoni.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pasar monopoli berasal dari bahasa yunani: monos yang artinya satu dan polein yang artinya menjual adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Sedangkan pasar monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
2. Kekuatan pasar monopoli diakibatkan tertutup pintu masuknya ke pasar (barries to entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan bersaing dengan penguasa pasar. Sedangkan kekuatan pasar monopsoni murni adalah pasar dengan hanya sedikit perusahan yang bersaing diantara mereka sendiri sebagai pembeli, sehingga setiap perusahan memiliki kekutan monopsoni.
B. Saran
Alhamdulillah makalah ini bisa diselesaikan tepat waktu, penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya kontruktif sangat diharapkan guna perbaikan penulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 2000. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press
Langganan:
Postingan (Atom)